Semua Yang Saya Tahu Berasal dari Membaca, Saya Akan Menuliskannya Lagi Untuk Sobats

Cafe Bisnis Online

Saturday, August 28, 2010

Berguru kepada China

Sekarang siapa yang tak kenal Nexian? Ponsel dari negeri paman Wen itu begitu menyita perhatian pengguna ponsel tanah air. Gebrakan yang mereka buat mampu membuat para produsen ponsel kelas dunia seperti Nokia, SonyEricsson, Samsung, LG dan lainnya panik karena ketakutan kehilangan pembeli.


Betapa tidak? Bila ponsel produksi pabrikan lain dibandrol angkuh dengan harga 2 juta, misalnya. Ponsel China bisa di peroleh dengan harga kurang dari setengahnya. Inilah gebrakan yang membuat para pabrikan ponsel mapan harus memutar otak kalau tidak mau kehilangan konsumen.

Di Cina, ponsel-ponsel seperti itu dibuat oleh pabrik kelas rumahan dengan karyawan cuma belasan orang. Di sana mereka menjulukinya “shanzhai ji” atau ponsel bandit. Di negeri itu, ada 3.000-4.000 pabrik ponsel bandit. “Anda tak akan bisa bersaing melawan mereka. Tak akan,” kata seorang petinggi produsen ponsel Huawei Technologies. “Sekarang nyaris mustahil mendapat untung karena mereka,” dia menambahkan.
Mengerikan? Mungkin. Tapi lihatlah dari sisi yang berbeda, betapa kreatifnya para kapitalis negeri Cina itu. Saking kreatifnya, para produsen ponsel bandit itu kini malah sudah masuk ke level berikutnya. Saya menyebutnya ponsel bandit 2.0.

Mereka meniru bentuk dan model ponsel terkenal, bahkan nama pun mereka mirip-miripkan. Soal mutu? akh, itu mah nomer 23. Mereka membidik para pengguna yang ingin gaya dengan tidak menguras kantong.

Sebagian dari mereka tidak meniru mentah-mentah. Bahkan mereka memasukan teknolpgi yang tidak dipikirkan para insinyur Nokia ataupun Motorolla. Mereka memasukan televisi kedalam ponsel, atau senter ultraviolet yang bisa mendeteksi uang palsu. Membuat satu ponsel dengan 2 atu 3 kartu. Atau denga speaker yang banyak bagi penikmat musik. Satu fakta yang terbantahkan. Ponsel China memiliki suara lebih bagus dan bersih daripada ponsel mapan. Dengan SonyEricsson sekalipun berani diadu.

Ide shanzai ji benar-benar gila dan tak terduga.

Belajar dari filosofi industri ponsel bandit itulah beberapa produsen ponsel Cina berani menantang merek-merek dunia dengan sentuhan inovasi. Nexian, contohnya, meluncurkan ponsel Nexianberry, yang bentuknya seperti BlackBerry atau Nokia E75. Meski desainnya meniru, Nexianberry di Indonesia dalam 2-3 bulan telah terjual 300 ribu.

Bagaimanapun, Cina adalah peniru yang bijak. Mereka paham tak bisa hidup hanya dengan meniru. Mereka menyisipkan inovasi dan tetap menyodorkan harga murah. Setelah ponsel, sepeda motor, mobil, kini para “shanzai ji” merambah ke industri laptop dan kamera digital. Burukkah atau kreatifkah mereka?

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar tentang tulisan Akang, tapi yang sopan ya... :)