Lebaran di Kampung

• 
  

Lebaran adalah perayaan universal di negeri ini. Tiap tahun pemerintah disibukan dengan para pemudik yang mau pulang kampung. Mudik mungkin cuma ada di negeri kita. Pun kalau ada di negeri orang tak akan se-riweuh di Indonesia.

Lebaran adalah kegembiraan semua. Dan kegembiraan tak berarti kalau tak dibagi dengan orang-orang tercinta. Tanya kepada para pemudik yang rela mengantri berjam-jam di kemacetan. Untuk apa mereka rela berpanas, berpeluh penat, mandi keringat?? Jawabannya pasti seragam. Untuk berkumpul dengan orang-orang tersayang di kampung halaman tercinta.

Merantau di kampung orang untuk mencari kehidupan setahun penuh, Lebaran adalah waktu yang tepat untuk berbagi kegembiraan di kampung sendiri. Berkumpul dengan sanak famili yang mungkin jarang terjadi di hari dan bulan yang lain. Anak yang lama tak jumpa orang tuanya, saudara yang lama tak sua saudaranya. Bisa berkumpul di hari Lebaran. 

Mungkin keindahan itu yang dikejar para pemudik. Hingga rela menempuh jarak ratusan kilo bahkan ribuan kilometer. Tak peduli hujan, panas, macet, badan capek atau bahkan menempuh resiko yang membahayakan jiwa (lihat para pemudik yg pakai sepeda motor). Semua  tak berarti bila dibandingkan dengan hangatnya suasana kekeluargaan.

Andai kita tak punya Lebaran. Mungkin kita akan selalu tersibukan rutinitas keseharian dalam mengisi kehidupan. Lebaran adalah sarana melepas penat, sejenak melupa beban. Saatnya berbagi gembira dengan keluarga. Jarak bukan kendala untuk bersua.

Karena Lebaran di kampung indahnya tak bisa di tukar dengan apapun.

Selamat Hari Lebaran. Mohon Maaf  Lahir Batin.